Dengan semakin banyaknya model bisnis yang ada, pada masa kini istilah-istilah yang digunakan pun semakin beragam. Seperti B2B, B2C, dan C2C marketing. Sekilas 3 istilah marketing tersebut bisa diidentifikasi perbedaannya berdasarkan target pasar, tetapi faktanya lebih dari itu pendekatan strategi yang bisa digunakan untuk ketiga model bisnis tersebut sangatlah berbeda.
Melalui artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai pemasaran B2B (Business to Business) agar Anda bisa lebih memahami tentang pengertian B2B, saluran pemasaran B2B, hingga cara menyusun strategi pemasaran B2B.
Pengertian B2B
Istilah pemasaran B2B, pertama kali mulai dikenal sekitar tahun 1800-an dalam majalah industri bernama The Furrow yang membahas seputar teknik berkebun kepada para petani dan dalam American Railroad Journal yang dipublikasikan untuk para penambang dan produsen.
Menurut Investopedia, Business to Business atau yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah B2B adalah sebuah bentuk transaksi antar bisnis yang melibatkan produsen dan grosir atau grosir dengan pengecer.
B2B juga merupakan bisnis yang berfokus pada kegiatan transaksi antara perusahaan dengan perusahaan, bukan antara perusahaan dengan konsumen individu.
Strategi Pemasaran B2B
Strategi pemasaran sangat bermanfaat untuk mengatur rencana bisnis. Strategi pemasaran bisa digunakan untuk menyebarkan brand awareness (Kesadaran merek) produk yang akan dijual kepada para konsumen potensial yang menjadi target pasar bisnis Anda.
Dalam merencanakan strategi pemasaran khususnya B2B, kegiatan ini akan mengikutsertakan proses mengidentifikasi saluran pemasaran sekaligus menentukan alat pemasaran yang akan digunakan saat menjalankan strategi.
Pemasaran B2B Sebelum Internet
Walaupun pada saat ini, teknik pemasaran B2B yang digunakan mayoritasnya menggunakan medium internet, tetapi B2B yang terjadi pada ratusan tahun yang lalu kala itu masih menggunakan cara konvensional karena belum adanya internet.
Berikut merupakan teknik pemasaran B2B yang digunakan sebelum adanya internet:
- Katalog penjualan;
- Melalui medium literasi perdagangan;
- Surat iklan bisnis;
- Majalah perusahaan;
- Konvensi atau pameran bisnis;
- Iklan.
Pentingkah Pemasaran Digital untuk B2B?
Dilansir dari valve+meter, walaupun teknik pemasaran konvensional B2B masih bisa dilakukan, tetapi ada baiknya pelaku B2B pada era sekarang menggeser fokusnya untuk menggunakan teknik pemasaran digital.
Berikut merupakan beberapa alasan mengapa bisnis B2B perlu menggunakan teknik pemasaran digital:
1. Menghemat biaya
Berbeda dengan saat menggunakan teknik pemasaran konvensional seperti melalui iklan surat kabar, dsb, melakukan pemasaran pada saluran pemasaran digital pada B2B akan memudahkan Anda untuk memantau pengeluaran dan menyesuaikan biaya pemasaran untuk menggapai lebih banyak target pasar yang dituju.
2. Dapat dilacak
Karena menggunakan saluran pemasaran digital, semua kegiatan pemasaran yang dilakukan dapat dilacak melalui alat Google Analytics. Dengan menggunakan Google Analytics untuk memonitor biaya dan strategi pemasaran yang sedang berjalan, Anda pun dapat melacak setiap klik, kunjungan website, setiap konversi, dan setiap biaya pemasaran yang terpakai.
3. Lebih berkualitas
Dapat dikatakan lebih berkualitas adalah karena dengan menggunakan teknik pemasaran digital, waktu dan strategi yang digunakan akan lebih efektif dibanding dengan cara konvensional. Melalui teknik pemasaran digital, Anda akan bisa melakukan retargeting (Menargetkan kembali) kepada pada calon konsumen yang telah mengecek produk Anda tetapi belum melakukan pembelian. Pemasaran digital juga tentunya akan memudahkan dalam menarget konsumen yang memang tertarik pada produk yang dijual oleh Anda.
4. Mendapatkan hasil dengan cepat
Karena menawarkan kemudahan kustomisasi, teknik pemasaran digital untuk B2B akan bisa mengembalikan modal lebih cepat daripada menggunakan teknik pemasaran konvensional. Tetapi perlu diingat, saat menggunakan teknik pemasaran digital, sebaiknya Anda tidak menempatkan seluruh strategi pada satu saluran saja. Karena dengan mengkombinasikan saluran pemasaran yang dimiliki perusahaan, dapat mengefisienkan pemakaian anggaran Anda untuk mencapai target pendapatan yang sudah ditentukan.
Saluran Pemasaran Digital B2B
Umumnya terdapat 8 saluran pemasaran digital yang digunakan pelaku bisnis B2B dalam menjalankan strategi pemasarannya.
1. Website
Menyediakan website saja untuk strategi pemasaran B2B tentu tidak akan menghasilkan keadaan yang diinginkan, jika penggunaan website perusahaan tidak dioptimasi. Sebaiknya website perusahaan dioptimasi secara berkala, karena hal tersebut merupakan kunci penting pada suksesnya pemasaran website.
Adapun optimasi website yang bisa dilakukan pada website perusahaan Anda adalah dengan mengoptimasi kecepatan website, sehingga pengaksesan website dapat terjadi dengan aman, dan juga memperbaiki tampilan website agar menarik. Juga karena saat ini, kebanyakan orang lebih sering mengakses website melalui telepon genggamnya, baiknya website Anda juga dioptimasi untuk menjadi mobile friendly.
2. Pemasaran B2B melalui konten
Selain tampilan yang digunakan haruslah menarik, konten yang disediakan pun sebaiknya adalah konten yang sesuai dan berkualitas. Karena, konten yang baik akan berpeluang untuk memindahkan calon konsumen atau konsumen ke saluran pemasaran digital selanjutnya yang lebih spesifik. Selain ditujukan untuk meyakinkan target pasar, konten yang baik pun akan dapat membuat mesin pencari menempatkan konten yang dibuat pada halaman pertama hasil pencarian.
3. Pemasaran B2B melalui Email
Walaupun perkembangan teknologi yang semakin mutakhir, tetapi menggunakan email sebagai teknik pemasaran akan sangat berguna. Karena dengan data alamat email konsumen yang menunjukkan keseriusan dalam layanan yang disediakan, Anda dapat menggunakannya untuk mengirimkan surel rutin terkait pengetahuan produk sekaligus memberikan pemberitahuan akan layanan yang ditawarkan.
4. Search Engine Optimization (SEO)
Pentingnya mendapatkan peringkat pencarian pada halaman pertama mesin pencari menjadikan langkah mengoptimasi konten melalui mesin pencari (Search Engine Optimization) sangat penting. Karena walaupun kualitas dan kepadatan kunjungan tidak bisa menjadi penjamin pasti, dengan mengoptimalkan SEO yang baik Anda bisa menawarkan layanan perusahaan melalui halaman pencarian pengguna.
5. Pemasaran B2B melalui sosial media
Sosial media dapat menjadi saluran pemasaran yang tepat untuk menyebarkan brand awareness (Kesadaran merek) kepada para calon konsumen. Adapun penggunaan jenis sosial media yang tepat untuk B2B adalah LinkedIn. Karena pengguna LinkedIn merupakan pengguna yang tertarik pada berita perkembangan bisnis dan sifatnya lebih profesional dibandingkan saluran sosial media lainnya.
Cara Menyusun Strategi Pemasaran B2B
Agar bisa lebih memahami tentang hal yang ingin dicapai dari teknik pemasaran, Anda bisa menyimak 6 cara menyusun strategi pemasaran B2B berikut:
1. Melakukan segmentasi pasar dan fokus kepada segmen tujuan
Anda bisa melakukan proses segmentasi pasar melalui 2 pertanyaan berikut:
- Siapa saja yang bisa menjadi pembeli potensial untuk produk yang dijual?
- Kenapa mereka membeli produk atau layanan Anda? Masalah apa yang ingin mereka selesaikan dengan membeli produk yang tersedia?
Dengan menanyakan pertanyaan tersebut, Anda akan memahami bahwa setiap target pasar itu unik dan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga Anda perlu membuat strategi yang berbeda dan pendekatan yang berbeda pula.
2. Melakukan segmentasi pelanggan untuk setiap segmen pasar
Segmentasi pelanggan akan dapat memfokuskan bisnis Anda dalam menarik lead berkualitas yang serupa dengan target pasar Anda. Melakukan segmentasi pelanggan akan jauh lebih berguna daripada melakukan pemasaran untuk semua segmen yang mungkin membeli produk Anda.
3. Menganalisis pesaing
Melakukan analisis pesaing bisnis bisa menjadi fondasi Anda sebelum akhirnya menentukan strategi pemasaran yang akan dilakukan. Adapun tujuan perlu dilakukannya analisa pesaing adalah agar Anda bisa melihat keefektifan strategi yang telah digunakan pesaing pada saluran pemasaran tertentu dan kemudian memutuskan apakah strategi pesaing tersebut bisa diterapkan pada bisnis Anda.
4. Mengembangkan USP untuk setiap target pasar
Menentukan USP (Unique Selling Point) akan dapat membedakan bisnis Anda dengan para pesaing. Dengan menentukan dan mengembangkan USP dari bisnis Anda, dampak, kebutuhan, dan target pasar pun bisa diidentifikasi lebih mudah.
5. Arahkan prospek Anda melalui saluran yang terspesifikasi
Agar Anda bisa menarik perhatian target pasar, Anda harus mengetahui lebih dahulu tentang masalah dari para target pasar. Seperti apa yang bisa diselesaikan oleh produk atau layanan Anda dan bagaimana prospek Anda bisa mengetahui hal tersebut.
6. Mengidentifikasi tujuan, saluran, dan sumber daya untuk mendukung strategi pemasaran
Setelah melakukan analisis pasar dan pesaing, pastinya sekarang Anda telah mengetahui segmen pasar seperti apa yang perlu difokuskan. Setelah itu, sebaiknya Anda menentukan strategi pemasaran yang paling bisa mendatangkan ROI paling tinggi. Langkah terakhir berikutnya adalah mengidentifikasi saluran pemasaran agar alat dan saluran pemasaran yang digunakan adalah paling sesuai dan paling mungkin untuk mensukseskan strategi pemasaran yang dijalankan.
Bagaimana Kami Bisa Membantu Anda?
Setelah memahami serangkaian proses di atas, jika Anda adalah salah satu pelaku bisnis B2B dan ingin juga mengekspansi B2B ke pasar global, maka Mega Translation Service dapat membantu Anda dalam menerjemahkan berbagai dokumen kelengkapan ke dalam berbagai bahasa yang diinginkan.
Tim penerjemah kami terdiri dari penerjemah tersumpah yang telah berpengalaman dalam menerjemahkan berbagai dokumen bisnis ke dalam lebih dari 24 bahasa asing dan profesional dalam menerjemahkan dengan cepat.
Cek layanan kami selengkapnya pada website Mega Translation Service.