Perkembangan teknologi telah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam segala aspek. Berbagai sektor ikut terdampak atas kemajuan teknologi yang berkembang. Salah satu faktor yang memiliki dampak positif yakni sektor ekonomi. Kemajuan teknologi, memberikan kemudahan masyarakat dalam aktivitas ekonomi, dalam kehidupan personal maupun profesional. Seperti penjualan, memasarkan maupun promosi dapat masyarakat lakukan secara online. Hal ini juga adanya dukungan dari pertumbuhan beberapa platform berjualan yang semakin marak di Indonesia seperti marketplace.
Source : freepik
Marketplace menjadi tren baru di lingkungan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan harian, bahkan tidak sedikit dari mereka yang turut terjun mencari keuntungan lewat platform tersebut. Minat belanja online di Indonesia menjadi faktor utama mengapa masyarakat turut mencari keuntungan, karena dengan kemudahan dari platform tersebut berikan membuat masyarakat memanfaatkan wadah tersebut.
Setiap Marketplace memiliki karakteristiknya masing-masing. Karakteristik ini meliputi reputasi, perbandingan harga, variasi produk, layanan logistik, hingga karakteristik pengguna. Karakteristik ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa setiap Marketplace memiliki keunggulan dan target penggunanya masing-masing.
Baca Juga Berikut Daftar Perusahaan Startup di Indonesia, Simak Di Sini!
Keunggulan dan target pengguna setiap Marketplace dapat Anda manfaatkan untuk kepentingan bisnis. Misalnya, jika Anda menjual jenis produk tertentu akan lebih cocok untuk dipasarkan melalui salah satu Marketplace, agar mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Sebelum memulai berbisnis di marketplace ada baiknya bila Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu marketplace, simak ulasannya di bawah ini!
Apa Itu Marketplace?
Source : freepik
Perlu Anda ketahui marketplace dan online shop adalah sesuatu yang berbeda. Marketplace adalah platform yang menjadi perantara antara penjual dan pembeli di internet. Jadi, website marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran. Dengan kata lain, bisa dibilang marketplace adalah department store versi online.
Marketplace adalah sebuah wadah, bisa berupa website ataupun aplikasi mobile, yang menghubungkan penjual dengan pembeli melalui internet. Di marketplace, anda bisa menemukan aneka barang untuk setiap kebutuhan anda, mulai makanan, barang elektronik, produk fashion, hingga barang bekas. Setelah menemukan barang yang diinginkan, anda bisa melakukan transaksi pembayaran melalui marketplace itu sendiri. Beda dengan toko online, marketplace adalah berperan sebagai pengantara jual-beli. Sedangkan online shop atau toko online tidak memerlukan perantara. Penjual langsung menjual produknya di platform mandiri kepada pembeli.
Marketplace sebenarnya memiliki konsep yang mirip dengan pasar tradisional yang bisa ditemui di sekitar kita. Pada dasarnya, marketplace dan pasar tradisional menyediakan lapak atau tempat bagi mereka yang ingin berjualan di Marketplace atau pasar tradisional tersebut. Bedanya, di marketplace penjual tidak perlu membayar uang sewa untuk mendapatkan tempat berjualan.
Jenis-Jenis Marketplace
Pada umumnya terdapat dua jenis kerja sama di situs marketplace di Indonesia, yaitu marketplace murni dan konsinyasi. Di bawah ini jenis marketplace di Indonesia sebagai berikut:
1. Marketplace Murni
Kerjasama marketplace murni adalah ketika situs marketplace hanya menyediakan lapak untuk berjualan dan fasilitas pembayaran. Penjual berkewajiban untuk menyediakan deskripsi dan foto produk secara mandiri. Selain itu, penjual juga dapat menerima penawaran harga dari pembeli. Setelah mendapatkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli bisa mengirimkan sejumlah uang ke rekening yang disediakan marketplace. Contoh marketplace Indonesia yang populer di dengan jenis kerjasama pertama adalah Tokopedia, Bukalapak, Blibli dan lain-lain.
2. Marketplace Konsinyasi
Jenis kerjasama yang kedua adalah konsinyasi atau istilah mudahnya adalah titip barang. Jika penjual melakukan kerjasama konsinyasi dengan situs marketplace, ia hanya perlu menyediakan produk dan detail informasi ke pihak marketplace. Salah satu contoh marketplace yang menyediakan kerjasama konsinyasi adalah Zalora. Contoh marketplace lain yang menggunakan jenis kerjasama ini adalah Berrybenka. Pihak situs marketplace adalah akan mengurus penjualan dari foto produk, gudang, pengiriman barang, hingga fasilitas pembayaran.
Berbeda dari jenis kerjasama sebelumnya, di jenis kerjasama ini pembeli tidak bisa melakukan penawaran harga karena alur semua alur transaksi ditangani oleh situs marketplace. Perbedaan mendasarnya terletak pada tanggung jawab penjual dan alur transaksinya. Alur transaksi di marketplace terjadi langsung antara penjual dan pembeli, sedangkan kerjasama konsinyasi semua alur transaksi langsung ditangani situs marketplace.
Baca Juga Tren Baru! Cari Keuntungan Melalui Bisnis Digital, Simak di Sini!
Contoh Marketplace di Indonesia
Pertumbuhan marketplace di Indonesia semakin ketat, persaingan anatara marketplace pun makin terlihat. marketplace berlomba-lomba menunjukan keunggulan dan kelebihan mereka masing – masing. Berikut di bawah ini beberapa marketplace di Indonesia yang terkenal dengan pasarnya masing-masing :
1. Tokopedia
Tokopedia adalah marketplace yang didirikan oleh William Tanuwijaya pada Februari 2009. Di usia kesepuluhnya Tokopedia berhasil mendapatkan predikat marketplace terbesar di Indonesia dengan jumlah kunjungan per bulan mencapai 137.200.900. Selain itu, Tokopedia merupakan salah satu marketplace yang mempunyai perkembangan tercepat di antara yang lain. Apalagi Tokopedia telah merger dengan Gojek, menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Konsumen dari marketplace lain bisa jadi turut menaruh minat pada Tokopedia. Hal itu berdasarkan posisi Tokopedia pada peta persaingan marketplace dalam segi jumlah pengunjung.
Bagi Anda yang ingin berjualan online, marketplace ini bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk mencoba membuka toko online di sana. Sebab, selain dari segi tampilan yang nyaman, persyaratan untuk membuka toko online di marketplace itu terbilang mudah. Tidak hanya itu, Tokopedia juga termasuk menjadi salah satu startup unicorn Indonesia. Artinya valuasi marketplace ini sudah mencapai lebih dari 1 milyar dollar Amerika.
2. Bukalapak
Di posisi kedua ada Bukalapak yang juga menyandang gelar startup unicorn seperti Tokopedia. Bukalapak adalah marketplace yang didirikan oleh Ahmad Zaky pada pada 2010 di Bandung, Jawa Barat. Marketplace ini berhasil mengumpulkan 115.256.600 pengunjung per bulan pada awal 2019.
Perusahaan marketplace dalam negeri ini berfokus pada penjualan produk UMKM di Indonesia semenjak 2010. Meski tidak sepopuler Tokopedia dan Shopee, Bukalapak masih diperhitungkan sebagai marketplace di Indonesia. Apalagi, Bukalapak telah menjadi Decacorn dan telah melakukan Initial Public Offering (IPO), salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Meski telah terdaftar di BEI, pengunjung Bukalapak belum bisa melesat seperti Tokopedia yang mencapai ratusan juta pengunjung per bulan. Rata-rata jumlah pengunjung Bukalapak mencapai 29,88 juta per bulan. Meski demikian, peluang untuk berjualan di Bukalapak masih bagus. Apalagi, dengan kemudahan mendaftar menjadi penjual yang hanya dengan verifikasi KTP, e-mail dan nomor telepon. Selain itu, dalam peninjauan produk untuk dijual dan berbagai fitur untuk toko online juga terbilang mudah.
3. Shopee
Shopee adalah marketplace asal Singapura yang sejak 2015 mulai mengekspansi pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Setelah empat tahun sejak ekspansi Shopee berhasil menjadi marketplace terbesar ketiga di Indonesia.
Kunjungan bulanan Shopee mencapai sekitar 74.995.300. Marketplace yang berada di bawah SEA Group ini mampu merebut perhatian konsumen Indonesia dengan kampanye-kampanye kreatifnya yang melibatkan selebritas internasional. Selain itu, Shopee memiliki keunggulan dalam program gratis ongkir yang belum tersaingi oleh marketplace lain. Shopee juga masih menjadi marketplace pilihan bagi masyarakat untuk berbelanja online maupun yang ingin membuka toko online. Untuk membuka toko online di Shopee juga terbilang mudah, hampir sama dengan Tokopedia. Persyaratannya, cukup dengan verifikasi KTP, nomor telepon, dan e-mail, Anda sudah bisa mempunyai toko online di sana.
4. Lazada
Lazada sepertinya mulai kesulitan menghadapi persaingan dengan marketplace lainnya. Awal 2018 Lazada adalah marketplace dengan pengunjung terbanyak. Sayangnya pada 2019 Lazada hanya mampu menduduki peringkat keempat dengan jumlah pengunjung sebanyak 52.044.500 per bulan. Bagi Anda yang ingin berjualan di Lazada, persyaratannya juga terbilang mudah. Anda hanya perlu verifikasi KTP dan buku tabungan. Untuk menjadi catatan, nama di buku tabungan dan KTP mesti sama. Perihal biaya admin di Lazada, juga masih wajar, dengan 1,8% dari penjualan.
5. Blibli
Blibli adalah marketplace hasil buatan PT Global Digital Niaga, anak perusahaan dari Djarum. Marketplace ini berhasil mendapat perolehan jumlah pengunjung sebesar 32.597.200 per bulan. Bagi Anda yang ingin berjualan di Blibli, marketplace ini juga menawarkan kemudahan. Cukup mendaftar dengan verifikasi KTP, alamat e-mail yang masih aktif, nomor ponsel, Anda sudah mempunyai toko online di Blibli. Kemudahan lainnya, yaitu bisa cepat dalam mendaftarkan produk. Sebab, Blibli mempunyai fitur katalog produk yang sudah terdaftar. Bahkan, produk yang direkomendasikan untuk dijual. Sehingga, Anda tidak perlu melakukan foto produk terlebih dahulu untuk memasukkan produk di toko online Blibli .
Keuntungan lain, Anda akan mendapatkan saldo iklan Rp5,4 juta rupiah jika berhasil mengikuti syarat-syarat yang Blibli berikan. Syarat tersebut, seperti mengunggah lebih dari 5 produk, mengaktifkan fitur pengiriman, hingga menyelesaikan 500 pengiriman selama 180 hari sejak toko Anda aktif.
Itu dia ulasan mengenai pengertian, jenis dan contoh marketplace di Indonesia. Dari berbagai keunggulan serta kemudahan dari beberapa marketplace di atas, bisa Anda jadikan refrensi untuk membuka bisnis baru di marketplace.
Mengurus Dokumen & Legalisasi Melalui Mega Penerjemah!
Apabila Anda kesulitan untuk mengurus legalisasi secara pribadi. Kini ada banyak penyedia jasa yang bisa Anda percayakan. Mega Penerjemah menyediakan layanan jasa penerjemah, legalisasi dan telah tepercaya sejak tahun 2014. Mega Penerjemah siap membantu Anda untuk mengurus keperluan penerjemahan dan legalitas usaha ataupun bisnis Anda. Seperti: kontrak kerja, ijazah, surat perjanjian, MoU, SIUP, TDP dan lainnya. Menggunakan jasa dari Mega Penerjemah, keperluan legalitas Anda akan terselesaikan secara cepat, tepat serta akurat. Tim legalitas dari Mega Penerjemah terdiri dari orang yang ahli dan berpengalaman menyelesaikan kebutuhan legalisasi.
Tidak hanya dokumen bisnis, Mega Penerjemah juga bisa Anda gunakan untuk legalisasi dokumen lain, seperti untuk keperluan pendidikan, kesehatan, dan masih banyak lagi. Kami telah memiliki sertifikasi berupa SK Gubernur, Kemenkumham dan terdaftar di Kedutaan Asing. Hubungi tim marketing kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut, maupun konsultasi sesuai kebutuhan Anda. Info selengkapnya, Anda bisa mengunjungi website Mega Translation Service.
Baca Juga Tips Membuka Bisnis Usaha Mikro Agar Bersaing ke Pasar Global!
Baca Juga Cara Sukses Membangun Perusahaan Startup! Ketahui Dasarnya!