Struktur artikel ilmiah adalah salah satu guildlines untuk menulis artikel ilmiah. Tanpanya, karya ilmiah akan terasa hambar dan kurang bisa dimengerti secara utuh.
Selain struktur artikel, anda juga harus memperhatikan unsur-unsur lain sewaktu menulis karya ilmiah. Kondisi ini sejalan dengan fungsi karya ilmiah sebagai publikasi dari hasil penelitian dan memperkaya khasanah keilmuan umat manusia.
Oleh sebab itu, penulisan karya ilmiah harus menggunakan bahasa baku, straight to the point, dan memuat unsur-unsur pendukung fakta penelitian. Dengan begitu hasil tulisan anda akan dipercaya orang banyak karena memiliki kredibilitas yang tinggi.
Secara umum, artikel ilmiah terdiri dari judul artikel, nama penulis, alamat email penulis, abstrak, pendahuluan, baha, metode penelitian, hasil temuan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
Struktur Artikel Ilmiah
Struktur artikel ilmiah adalah salah satu unsur yang harus anda lengkapi atau harus tercantum dalam sebuah artikel ilmiah. Namun tahukah anda, apa sebenernya struktur artikel ilmiah itu?
Sebelum membahas struktur artikel ilmiah, anda harus memahami lebih dulu bahwasanya artikel ilmiah itu umumnya terbit dan terbuat dari hasil penelitian atau kajian dari sebuah permasalahan yang berlandaskan pada hasil pemikiran.
Segala yang tercantum dalam struktur artikel ilmiah harus ditulis dengan sistematis, baku dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Agar anda lebih memahami apa sajakah artikel ilmiah itu, berikut penjelasannya!
1. Judul
Dalam penulisan artikel ilmiah, anda harus mencamtumkan judul. Pada bagian ini tidak harus sama dengan judul laporan penelitian. Umumnya, pada bagian judul artikel ini juga tercantum identitas penulis, tanpa gelar dan lembaga.
Judul dalam artikel ilmiah merupakan representatif dari jiwa, semangat, esensi, inti, dan citra secara keseluruhan dari artikel ilmiah yang anda tulis. Sehingga judul harus bisa memberikan gambaran terkait apa yang akan pembaca dapatkan setelah membacanya.
Berikut contohnya:
- Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Keanekaragaman Hayati di Hutan Hujan Tropis
- Evaluasi Pengelolaan Sampah Organik di Kota Metropolitan
- Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa
Dari ketiga contoh judul tersebut, pembaca akan mendapatkan gambaran ilmu yang akan didapat setelah selesai membaca judul dari artikel ilmiah anda. Namun jika anda kebingungan dalam membuat judul, anda bisa menggunakan langkah-langkah berikut.
2. Identitas Penulis
Berikut adalah bagian identitas penulis. Dengan mencantumkan identitas penulis itu artinya mengkonfirmasi kepemilikan dari suatu artikel ilmiah yang tersebar luas. Sehingga hak gunanya mengarah pada penulis atau lembaga yang bekerja sama.
Dengan adanya identitas penulis itu artinya segala informasi, dan data yang termuat dalam artikel ilmiah tersebut berada di bawah tanggung jawab penulis.
Kemudian, fungsi dari adanya identitas penulis juga ketika ada orang lain yang mengutip/menjadikan sumber rujukan, orang tersebut harus memasukan atribusi/sitasi ke dalam artikelnya.
3. Abstrak
Dalam artikel ilmiah juga harus memuat abstrak. Fungsi dari adanya abstrak adalah untuk memberikan gambaran secara detail kepada pembaca tentang, latar belakang penelitian, metode, hasil, dan simpulan.
Sehingga, jika pembaca tidak memiliki waktu yang banyak namun membutuhkan data-data dari artikel ilmiah anda. Pembaca bisa mengetahuinya secara jelas melalui bagian abstrak.
Namun bukan berarti anda bisa menulis panjang-panjang dalam bagian abstrak ini. UNESCO telah menetapkan standar, bahwa penulisan abstrak tidak boleh lebih dari 200 kata.
4. Kata Kunci
Setelah abstrak, anda harus memasukan kata kunci. Letak dari kata kunci persis di bawah abstrak. Penulisan kata kunci tersebut terdiri dari 2 – 5 kata yang tidak mengulang judul.
Karena fungsi dari kata kunci adalah untuk membantu pembaca mencari artikel yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau ingin mengetahui sebuah ilmu pengetahuan.
Dengan adanya kata kunci, pembaca bisa lebih spesifik memilih artikel ilmiah yang akan bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan pembaca. Sehingga penulisan kata kunci ini harus yang merepresentasikan artikel ilmiah anda.
Sebagai contoh:
Sebuah artikel ilmiah berjudul “Pemanfaatan Limbah Ampas Kopi dalam Pertumbuhan Setek Tanaman Cincau Hijau” menggunakan kata kunci Ampas Kopi, Cincau Hijau, Setek.
Dalam penulisan kata kunci, anda harus memasukan variabel penting dalam penelitian atau kajian yang anda lakukan.
5. Pendahuluan
Untuk menghasilkan artikel ilmiah yang baik, anda harus menuliskan bagian pendahuluan. Pada bagian ini anda akan mencamtumkan latar belakang masalah yang diangkat dalam artikel ilmiah anda.
Umumnya berisi tentang masalah yang anda teliti, bagaimana rumusan masalahnya, tinjauan pustaka, hingga keterangan yang beraiktan dengan tulisan anda.
Umumnya dalam pendahuluan memuat rujukan artikel ilmiah lainnya untuk memperkuat latar belakang pelaksanaan penelitian. Dalam rujukan tersebut memuat teori yang menjadi rujukan penelitian yang anda lakukan.
Pada bagian ini, anda harus bisa menyajikannya dengan menarik dan jelas. Sehingga para pembaca yang membaca artikel ilmiah anda mengetahui hubungan sebab-akibat dari hasil penelitian anda.
6. Metode Penelitian
Setelah bagian awal anda lengkapi, kini saatnya anda menuliskan meteode penelitian yang anda gunakan. Secara garis besar, metode penelitian menguraikan tentang tahapan yang anda lakukan selama melangsungkan penelitian.
Sehingga di dalamnya termuat subjek penelitian, populasi, sampel, dan juga teknik analisis data yang anda gunakan. Dengan adanya metode penelitian, pembaca artikel anda bisa mengetahui secara sistematis langkah-langkah yang anda lakukan selama penelitian.
7. Hasil Penelitian
Setelah anda melakukan penelitian yang cukup lama, kini saatnya anda menulis hasil dari penelitian yang anda lakukan. Pada bagian hasil penelitian memuat informasi atau data-data yang anda temukan selama penelitian.
Bisa dibilang, struktur artikel ilmiah pada bagian ini adalah yang terpenting. Karena hasil penelitian anda yang akan menjadi informasi berharga demi peningkatan taraf hidup umat manusia nantinya.
Ketika menuliskan hasil penelitian, anda harus menuliskannya secara singkat, padat, dan jelas. Untuk memperkuat tulisan anda, sertakan juga gambar, video, diagram atau infografis lainnya. Sehingga pembaca menerima visualisasi data yang anda berikan, jadi lebih mudah untuk dimengerti.
8. Pembahasan
Struktur artikel ilmiah yang selanjutnya adalah pembahasan. Bagian ini adalah terusan dari hasil penelitian yang anda dapatkan. Perbedaannya terletak pada pembahasan yang lebih detail dan terkadang dicantumkan pula rujukan dari artikel ilmiah terdahulu yang masih relevan.
Isi dari pembahasan juga memuat interpretasi dari data yang anda dapatkan selama penelitian. Sehingga pembaca lebih memahami maksud dari data yang anda cantumkan dalam artikel ilmiah.
Karena anda yang melakukan penelitian, sehingga pembaca juga membutuhkan penafsiran anda terkait suatu data yang diterima. Jika ada pembaca yang kurang setuju dengan hasil penafsiran anda atau seharusnya penelitian bisa jauh lebih kompleks lagi. Maka pembaca tersebut akan terilhami untuk melakukan penelitian lanjutan.
9. Simpulan
Sekarang anda memasuki babak akhir dari struktur artikel ilmiah. Pada bagian akhir penulisan ada simpulan yang harus anda berikan. Penulisan simpulan ini merupakan infromasi yang singkat dan akurat dari hasil dan pembahasan penelitian anda.
Dalam simpulan umumnya juga memuat pembuktian singkat terkait hipotesis yang anda miliki selama penelitian. Sementara itu, bagian saran juga anda cantumkan dalam bagian akhir ini. Isi dari bagian saran adalah masukan yang masih ada kaitannya dengan penelitian yang anda lakukan.
10. Daftar Pustaka
Dalam menulis artikel ilmiah harus berlandaskan fakta dan teori pendukung yang relevan. Sehingga anda perlu mencantumkan atribusi dari rujukan yang anda gunakan selama menulis artikel ilmiah tersebut.
Dalam daftar pustaka memuat informasi terkait artikel ilmiah yang anda gunakan dalam menulis artikel ilmiah anda. Aturan penulisan daftar pustaka juga beragam. Untuk mempelajarinya anda bisa membaca artikel berikut.
Jangan Lupa Lakukan Proofreading!
Setelah anda selesai menulis artikel ilmiah, jangan lewatkan proses terpenting, yaitu pengecekan penulisan atau proofreading. Proses ini penting untuk anda lakukan untuk meminimalisir kesalahan penulisan yang bisa berakibat pada gagalnya artikel ilmiah anda terindeks sinta atau scopus.
Saking penting proses ini anda harus melakukan dengan teliti dan benar. Namun jika anda tidak bisa melakukan proofreading secara teliti, anda bisa menggunakan jasa proofreading profesional.
Salah satu keuntungan menggunakan jasa proofreading adalah menghemat waktu. Sehingga anda bisa meneruskan pekerjaan yang lain. Disisi lain, anda tidak perlu khawatir kalau artikel ilmiah anda tidak lolos dalam akreditasi sinta atau scopus. Karena pasti jaminan lolos akreditasi artikel ilmiah yang berintegritas.
Jika artikel ilmiah yang anda tulis berhasil terakreditasi, maka nama anda sebagai peneliti juga akan ikut melambung. Jadi pertimbangkan dengan baik, ingin melakukan proofreading sendiri atau menggunakan jasa proofreading.