
Sumber Foto : Freepik
Apakah anda baru saja menyelesaikan atau sedang menulis artikel atau karya ilmiah? pada proses menulis, anda akan melewati proses editing dan proofreading, namun tahukah anda mengenai perbedaan pada proses tersebut?.[1]
Pada kesempatan kali ini, kami akan membantu menjelaskan secara singkat perbedaan mendasar antara editing dan proofreading. Dengan membaca artikel ini, anda tidak kebingungan dengan perbedaan tadi.[1]
Banyak orang yang bingung dengan istilah , namun apakah anda tahu bahwa keduanya tidak memiliki arti yang sama, dan tidak menghasilkan efek yang sama.[1]
Proofreading adalah langkah terakhir dari proses pengeditan, dan berfokus pada kesalahan-kesalahan kecil seperti salah eja dan kesalahan tata bahasa dan tanda baca. Setelah Anda menyelesaikan semua revisi pengeditan lainnya, Anda bisa mengoreksi tulisan tersebut.[1]
Mengenal apa Itu Proofreading
Proofreading sering dianggap sebagai sebuah ilmu. Proofreading adalah sebuah proses mengidentifikasi semua kesalahan dalam pengucapan, tanda baca, dan tata bahasa dalam sebuah tulisan. Hal ini juga mendeteksi ketidakkonsistenan dalam kata-kata, format, dan referensi.[1]
Alih-alih melakukan perubahan besar-besaran, proofreading biasanya merubah sedikit isi sebuah teks. Proofreading yang juga melibatkan keterampilan dan keahlian khusus, Hal ini karena otak manusia sangat baik dalam mengoreksi kesalahan secara tidak sadar, sehingga Anda tidak akan melihat kesalahan dalam sebuah tulisan saat Anda melihatnya, terutama jika itu adalah pekerjaan Anda.[1]
Contoh pada saat anda ingin mempublish sebuah tulisan artikel, maka tulisan tersebut harus melalui tahap proofreading untuk memastikan bebas dari kesalahan. Proofreading juga memungkinkan Anda untuk mulai mengenali kesalahan yang sering Anda lakukan.[1]
Mengenal apa itu Editing
Proses editing juga dapat mencakup pemeriksaan yang lebih detail terhadap materi itu sendiri dan memberikan perhatian khusus pada ejaan dan tata bahasa yang bertujuan untuk merapikan agar tulisan tersebut mudah di baca dan dipahami oleh pembaca.[1]
Selain itu, baik pengeditan maupun proofreading akan benar-benar sempurna jika ada orang kedua yang melakukan pemeriksaan akhir setelah Anda selesai. Anda juga bisa menggunakan jasa proofreader dan editor untuk mendapatkan hasil tulisan yang baik.[1]
Perbedaan Proofreading dan Editing
Beberapa perbedaan yang dari kedua proses ini, diantara nya adalah:[1]
Proofreading
- Perbaikan ejaan, tanda baca, tata bahasa
- Meningkatkan kualitas tulisan
- Pengoreksian dilakukan pada dokumen akhir teks
- Waktu penyelesaian lebih singkat
Editing
- Kejelasan, keterbacaan, dan narasi yang lancar ditingkatkan dengan membuat modifikasi pada bahasa.
- Meningkatkan standar penulisan secara keseluruhan
- Editing dilakukan pada draf pertama tulisan yang akan dilanjutkan hingga draf akhir selesai
- Waktu penyelesaian agak lebih lama karena lebih banyak pekerjaan yang diperlukan dalam penyuntingan daripada pengoreksian
Setelah mengetahui perbedaan antara dua proses tersebut, anda menjadi tahu tentang bagaimana sebuah tulisan itu di proses. Salah satu penyebab paling umum penolakan jurnal adalah tata bahasa yang buruk.[1]
Mengoreksi kesalahan bahasa dalam tulisan ilmiah anda akan mendorong para proofreader untuk berkonsentrasi pada isi tulisan anda daripada kemampuan bahasa anda, sehingga meningkatkan peluang tulisan anda untuk di terbitkan.[1]
Meskipun editing adalah langkah terakhir yang penting sebelum mengirimkan naskah yang sudah siap untuk diterbitkan, namun hal ini hanya mengatasi kekurangan-kekurangan kecil. Baik mengoreksi maupun mengedit adalah langkah penting dalam menghasilkan dokumen dengan kualitas yang baik.[1]