Apakah kamu pernah mendengar istilah esai? Saat kita bersekolah, esai sering muncul dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Biasanya siswa di sekolah masih kebingungan untuk membuat esai. Hal ini terjadi karena para siswa belum memahami struktur esai.
Kamu tidak perlu khawatir, artikel ini akan menjelaskan detail mengenai esai seperti definisi, ciri, struktur, dan jenis. Esai tidak hanya untuk anak sekolah, melainkan diperlukan juga di dunia perkuliahan atau ketika melamar beasiswa.
Kalau begitu, mari simak informasi di bawah ini untuk memahami struktur esai lebih dalam, supaya kamu tidak kebingungan dan mudah dalam membuatnya dengan berbagai topik.
Definisi Esai
Berdasarkan referensi dalam Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia Kelas 12 Kemendikbud, esai merupakan karya tulis yang membahas suatu hal dari sudut pandang penulisnya.
Kata “Esai” berasal dari bahasa Perancis yaitu “essayer” yang berarti mencoba atau menguji. Dapat disimpulkan bahwa saat penulis sedang membuat esai, maka seolah “mencoba” untuk mengeksplorasi gagasan atau pokok pikiran dan “menguji” pemahaman pembaca tentang topik tersebut.
Lalu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan bahwa esai adalah sebuah tulisan prosa yang mengungkapkan pandangan singkat terhadap suatu isu dari perspektif pribadi penulis.
Tidak hanya itu, esai juga adalah alat untuk memancing debat dan diskusi di antara pembaca. Oleh karena itu, definisi ini menunjukkan bahwa esai pada dasarnya bersifat pribadi dan sebagian besar bergantung pada perspektif penulis.
Selain itu, esai memberi kamu kebebasan untuk memilih topik dan tema apa pun, tanpa terbatas pada bidang tertentu. Kamu dapat memberikan perspektif pribadi pada berbagai fenomena, seperti fenomena alam, perubahan iklim, atau tren mode terbaru.
Sebelum menyampaikan pendapat pribadi mereka dengan bahasa yang mudah dipahami, penulis biasanya menulis esai dengan mengemukakan fakta terkait topik yang dibahas. Kamu juga harus memahami strustur esai untuk bisa membuatnya dengan baik.
Ciri-ciri Esai
Kamu sudah memahami mengenai definisi tentang esai dan tidak hanya sampai disitu, kamu juga perlu tahu apa ciri-ciri esai agar dapat memahami struktur esai pada informasi berikutnya.
1. Berbentuk Naratif
Esai biasanya ditulis dalam bentuk narasi, yang berarti menggunakan bahasa sehari-hari. Oleh karena itu, penulis sebisa mungkin menghindari penggunaan bahasa dan ungkapan yang terlalu figuratif.
2. Memiliki khas gaya tulis
Untuk membedakan tulisan kamu dengan penulis yang lain, kamu perlu membuat sebuah khas gaya tulis agar pembaca tahu bahwa esai tersebut kamu yang tulis. Oleh karena itu, cobalah untuk membuat gaya penulisan kamu sendiri.
3. Tidak harus utuh
Utuh yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kamu tidak perlu memasukkan semua hal yang berhubungan dengan topik bahasan. Kamu bisa hanya memasukkan poin-poin penting yang menarik menurutmu untuk dibahas.
4. Tetap memenuhi kriteria penulisan esai
Walaupun sebelumnya tidak harus dibuat utuh, namun kamu perlu menulisnya dengan memenuhi kriteria penulisan esai. Hal ini mencakup pendahuluan, ide, hingga kesimpulan, dan semuanya harus disusun dengan baik.
Meskipun esai Anda dapat ditulis dengan bebas, Anda harus membuat argumen Anda jelas dan tidak membingungkan pembaca.
5. Ditulis secara singkat dan padat
Esai biasanya ditulis dengan singkat dan padat yang tujuannya untuk pembaca dapat langsung memahami intisarinya tanpa perlu waktu berhari-hari. Tidak hanya itu, pembaca juga dapat membacanya saat waktu luang dan tidak mengganggu kegiatan lain.
6. Mempunyai ciri pribadi
Dalam membedakan esai kamu dengan jenis tulisan lainnya adalah kamu bebas mengungkapkan pendapat, pandangan, pikiran, sikap, bahkan dugaanmu sendiri terhadap suatu fenomena yang terjadi.
Jenis-jenis Esai
Setelah kamu mengetahui ciri-ciri esai, maka kamu juga perlu pelajari mengenai jenis-jenis esai. Yuk, Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Esai Tajuk
Nama lain dari esai tajuk rencana dan biasanya ditemukan dalam surat kabar atau majalah. Biasanya esai tajuk memiliki tujuan untuk menggambarkan pandangan dan sikap media terhadap suatu topik atau isu yang sedang hangat kepada masyarakat.
2. Esai Deskriptif
Jenis esai deskriptif mengacu pada tipe esai yang menggambarkan suatu subjek atau objek yang menarik perhatian penulis dalam bentuk deskripsi. Jadi jika kamu lebih mudah untuk menjelaskan segala sesuatu secara detail, tipe ini sangat cocok untuk kamu.
3. Esai Cukilan Watak
Pada jenis ini, esai cukilan watak lebih sering menceritakan beberapa aspek dari kehidupan seseorang kepada pembaca. Bagi kamu yang bisa mengobservasi dan mendeskripsikan tentang perilaku orang, tipe ini cocok untuk kamu.
4. Esai Pribadi
Hampir mirip dengan jenis cukilan watak, hanya saja esai pribadi ini menceritakan kehidupan pribadi penulis oleh penulis itu sendiri. Penulis biasanya menceritakan tentang hidup dan pandangannya sendiri. Esai ini bisa menjadi media “curhat” dengan berbagai cerita kehidupanmu kepada orang lain.
5. Esai Kritik
Berdasarkan namanya, esai kritik lebih sering digunakan dalam dunia seni. Contoh esai kritik biasanya terhadap suatu karya seni seperti patung, teater, karya sastra, lukisan, dan tarian.
6. Esai Reflektif
Esai ini ditulis dengan nada formal dan serius, dan penulis biasanya membahas topik-topik penting yang berkaitan dengan kehidupan, seperti kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Oleh karena itu, esai ini cocok untuk mereka yang suka berpikir serius dan mendalam.
Struktur Pembuatan Esai
Disamping mengetahui lebih dalam mengenai esai, kamu perlu tahu bahwa esai juga memiliki struktur penulisan. Berikut informasinya untuk memahami struktur esai!
1. Pembukaan
Pada bagian ini, penulis memulai memahami struktur esai dengan perkenalan mengenai topik yang akan dibahas. Esai yang ditulis harus menggunakan kalimat yang singkat dan jelas. Kamu dapat membuatnya berupa kutipan, pertanyaan teoritis, fakta mengejutkan atau hal-hal yang relevan.
Selain itu, kamu juga bisa memberikan latar belakang atau konteks tentang topik yang akan dibahas. Bisa juga merupakan inti dari esai yang menjelaskan argumen atau poin utama yang harus spesifik.
2. Isi
Dalam bagian ini, yang disebut sebagai “tubuh” esai, penulis menulis kalimat pendukung esai serta argumennya. Dalam memahami struktur esai, setiap argumen harus ditulis dengan jelas dan relevan dengan sub topik yang dibahas. Jangan lupa bahwa struktur bagian ini sama di setiap paragraf.
3. Kesimpulan
Bagian terakhir untuk memahami struktur esai adalah kesimpulan. Di bagian ini, penulis menulis kembali seluruh esai, serta sub topik yang telah dibahas sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memberikan kesimpulan dan meyakinkan pembaca bahwa isi esai benar.
Sekian informasi mengenai cara unsur-unsur penting yang harus ada di dalam esai. Dalam menulis esai yang sesuai kebutuhan, mungkin kamu akan sering menemukan kesalahan kata atau ejaan, dan tanda baca. Oleh karena itu, kamu bisa mencoba proofreading untuk kebutuhan esai yang formal dan akademis agar meminimalkan kesalahan penulisan.
Dimana jasa Proofreading yang Berpengalaman? Mega Penerjemah Bisa Atasi Masalahmu!
Terkadang dalam membuat karya tulis jenis apapun, kamu sering tergesa-gesa untuk menyelesaikan. Akibatnya, tulisanmu kurang rapi dan harus membutuhkan perbaikan. Bentuk perbaikan yang ada bisa lakukan dengan cara melakukan proofreading.
Bagi kamu yang belum paham mengenai cara kerja proofreading, bisa coba jasa proofreading di Mega Penerjemah, loh! Tenang aja, Mega Penerjemah sudah berpengalaman dalam menangani proofreading selama lebih dari 10 tahun dengan review yang banyak dan bersertifikasi sebagai jasa proofreading terhandal di Indonesia.
Kami tidak hanya melayani jasa proofreading, namun juga ada layanan legalisasi dokumen, translator, interpreter, dan sewa alat interpreting.
Jadi, tunggu apalagi? Ayo segera kunjungi laman website Mega Translation Service di Tangerang atau hubungi kontak 0811-8820-157.